Islam merupakan agama yang berkembang serta berkemajuan yang kehadirannya selalu dinantikan oleh seluruh umat manusia. Hal itu selaras dengan muhammadiyah yang terus berkembang mengikuti jaman. Muhamamdiyah selain merupakan organisasi islam tertua di Indoneisa, organisasi ini juga merupakan organisasi yang gerakannya berkemajuan dengan mengikuti perkembangan zaman. Sama seperti islam yang mana merupakan agama yang berkembang, Menurut muhammadiyah islam berkemajuan diartikan dengan agama yang memberikan pencerahan untuk kehidpan, yang secara spesifiknya dalam ranas emansipasi dan humanisasi. Menurut prof. munir “Risalah Islam Berkemajuan merupakan reaktualisasi pemahaman fungsional Islam sejak Kiai Dahlan. Risalah tersebut secara substanstif menjelaskan visi kemanusiaan gerakan ini di tengah pergaulan dunia yang semakin dinamis dan kompetitif. Islam itu harus fungsional dalam menghadapi permasalahan umat,”
Sebenarnya, dari dahulu muhammadiyah memang sudah berkemajuan terutama dalam bidang pendidikan dan kemanusian, dalam bidang pendidikan sampai saat ini muhammadiyah memiliki 3334 sekolah yang tersebar diseluruh indonesia, dan Rumah sakit 121 yang tersebar di indonesia. Penddikan yang diperjuangkan oleh KH Ahmad Dahlan yang mulai memikirkan pendidikan generasi bangsa yang saat itu masih terkendala dengan biaya, maka dengan itu KH Ahmad dahlan mencoba dengan mengadakan pendidikan di pondok langgar kidul hingga sekarang menjadi banyaknya pondok pesantren, sekolah dan perguruan tinggi yang tersebar, begitupula pada bagian kemanusiaan atau rumah sakit yang awalnya inisiatif KH. Sudja’ mengenai pembangunan PKU untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi kaum dhuafa’ di sekitar Yogyakarta saat itu menjadi bahan tertawaan, namun atas kebesaran hati KH. Ahmad Dahlan diputuskanlah untuk membangun rumah sakit, panti asuhan, dan rumah miskin sebagai pengejawanatahan ajaran KH. Ahmad Dahlan mengenai teologi Al-Ma’un dan sekrang tersebar dseluruh indonesia.
Selain dibagian kemanusian dan pendiidkan, muhammadiyah juga memperbaharui gerakannya dalam bidang dakwah, jika dahulu saat nabi muhammad untuk melaksanakan dakwah btuh perjuangan yang besar dengan bersembunyi sembunyi saat ini secara terang-terangan. Muhammadiyah sebagai gerakan pencerahan ttentu melakukan aktualisasi dari perluasan pandangan dakwah yang dilaksanakannya secara manusiawi, dan tenpa pemaksaan atau permusuhan. Banyak penolakan dari masyarakatpun sebenarnya harus dihargai karena tergolong pada kebebasan dalam beragama dengan pencarian ilmu. Tantangan dakwah yang banyak terutama pada bagian budaya, tentu terkadang berlawanan antara ajaran islam dengan budaya yang ada di sekitar, namun dengan adanya pembaharuan dan berkemajuan ini metode dakwah yang diajarkan tentu harus mengandung prinsip yang tidak menyinggung namun merangkul serta menciptakan budaya baru yang lebih baik dengan adanya islam sebagai rahmatan li al-alamin. Pembawaan dakwah yang tidak monoton dengan mengembangkan dan memanfaatkan potensi sehingga pembawaan dakwah dan penyampaiannya jauh lebih segar dan menarik..
Gerakan berkemajuan yang dilakukan muhammadiyah juga ada pada gerakan amal yaitu mengajak seleruh masyarakat untuk mewujudkan pentingnya beramal untuk kehidupan, gaya mengajak yang tidak memaksakan namun berprinsip ikhlas adalah keutamaan dalam gerakan ini. Dalam upaya untuk meyakinkan dalam gerakan ini perlu adanya lembaga amal saleh yang dimiliki muhammadiyah yang dapat dipercaya oleh masyarakat yang dapat memecah masalah yang ada, dengan ini muhammadiyah membentuk lembaga amal dengan kedermawanan, kesejahteraan, dan kesehatan. Adanya lembaga ini harapannya adalah dalam beramal tidak mengharapkan hal lain melainkan ridho dan berkah dari Allah yang didapatkan, karena manfaat yang dirasakan bukan pada diri sendiri melainkan diraasakan oleh orang lain juga.
Perubahan dalam bidang dakwah tentu bertujuan dengan perbaikan kualitas umatnya, dalam perbaikan kualitas umat tentu harus diperhatikan dalam pendidikannya, kesejahteraannya, jika ini terjaga dengan baik maka kualitas umat yang baik tidak diragukan lagi, banyaknya pemeluk islam menjadi catatan bagi kta dengan faktor utamanya adalah angka kelahiran yang itnggi dan pepindahan agama. Pada dasarnya jika keunggulan jumlah tidak diiringi dengan keunggulan mutu malah akan merusak dan mencoreng citra umat sehingga akan menjadi penghambat dalam permbaharuan dan berkemajuan.(Vina Rohmatika IAIN Jurai Siwo Metro, 2019)
Muhammadiyah merupakan organisasi islam yang selalu memperhatikan bebrapa aspek-aspek dalam pembaharuannya, dakwah kemanusiann dan pendidikan(Rohani & Pd, 2021). Jika pembaharuan dakwah harus dengan diiringi dengan gerakan amal dan kualitas umat juga harus dijaga serta diperhatikan maka pada aspek pendidikan pembaharuan yang dilakukan muhammadiyah adalah tidak adanya perbedaan yang menjadi pembatas dalam menerima pendidikan, ontohnya adalah pendidikan untuk semua. Prinsip muhammadiyah yang mencerdaskan bangsa tersebar di seluruh daerah indonesia dan mancanegara dengan penerimanya tidak diharuskan yang seagama, bahkan diluar dari perbedaan agamapun diperbolehkan karena tujuannya hanya untuk mencerdaskan anak bangsa. Tersebarnya lembaga pendidikan tersebut dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan, yakni menguatkan iman, takwa dan akhlak mulia, serta memberikan dampak positif bagi kemajuan intelektual, literasi keberagamaan, serta kemajuan ekonomi, sosial, budaya dan politik di seluruh penjuru tanah air. Dengan demikian, amal usaha pendidikan Muhammadiyah menjangkau semua peserta didik dari beragam suku bangsa, ras, dan agama. Konsep pendidikan yang muhammadiyah ambil dengan pelayanan untuk semua terjalankan dengan baik. Sikap terbuka yang dimiliki muhammadiya di bidang pendidikan inilah, peserta didik dari latar belakang yang beragam dapat saling memberikan sumbangan bagi terciptanya kerukunan di antara mereka. Dalam layanan kesehatan muhammadiyah juga berperan besar melalui tenaga kesehatan, layanan kesehatan dan pendidikan kesehatan. Hal ini dilakukan muhammadiyah untuk mewujudkan komitmen dalam bentuk ipmlementasi peduli sosial muhammadiyah demi mewujudkan teologi al-maun. Layanan kesehatan Muhammadiyah menjangkau daerah-daerah terluar, terdepan, dan tertinggal di Indonesia. Bahkan, Muhammadiyah telah dan sedang merealisasikan pembangunan fasilitas kesehatan yang terfokus di daerah yang memerlukan. Muhammadiyah bersikap terbuka dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat tanpa memandang latar belakang dan status sosial-ekonomi warga.
Muhammadiyah sebagai risalah islam berkemajuan diwujudkan dnegan dasar keyakinan dapat bermanfaat untuk semua aspek dalam kehidupan. Nilai nilai kemajuan harus dimiliki oleh seorang pemimpin dan diwujudkan pada pemahamn agamanya dengan diawali pada diri sendiri, berorganisassi, bermasyarakat dan berbangsa kemanusiaan. Tanggung jawab dan menrima konsekuensi yang harus dimiliki warga muhammadiyah yang secara sadar memilih muhammadiyah sebagai gerakan dakwah, dan beramal. Tanpa membedakan ras, budaya, dan agama. Prinsip ini harus dijaga agar muhammadiyah selalu menjadi teladan sebagai gerakan islam yang berkemajuan dengan mengikuti era globalisasi.(Muhakamurrohman)
DAFTAR PUSTAKA
Mendialogkan Nalar Agama dan Sains Modern di Tengah Pandemi. (n.d.).
Muhakamurrohman, A., Kairo, A.-A., & Nasr, M. (n.d.). 109-1 radisi (hal. 109-1 radisi (hal. 109-1 radisi (hal. 109-1 radisi (hal. 109-118) 18) 18) 18) 18) | 109.
Risalah Islam Berkemajuan Keputusan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah Tahun 2022. (n.d.).
Rohani, M., & Pd, I. (2021). Gerakan Sosial Muhammadiyah. Journal of Education, 2(1), 41–59. https://doi.org/10.51772/tarbawi.v2i1.90
Vina Rohmatika IAIN Jurai Siwo Metro, R. (2019). PENDEKATAN INTERDISIPLINER DAN MULTIDISIPLINER DALAM STUDI ISLAM. 14(1). https://doi.org/10.24042/a.v14i1.4681
Thahir Lukman S. Studi Islam Interdisipliner. (Yogyakarta: CV. Qalam Yogyakarta, 2004)
Penulis: Asri Putri S.
Ilustrator: Dyah Anggraini Widya Astuti